Pasar Kampung Janda ( Jajanan Serba Ada ) Desa Karangsari Dengan Produk Umkm Unggulannya

Pasar tradisional Desa Karangsari Kecamatan Kalimanah saat ini sedang hits di kalangan masyarakat, bahkan sudah terkenal di beberapa desa di kecamatan Kalimanah. Pasar Kampung Janda yang terletak di sebelah timur Balaidesa Karangsari ini berdiri sejak tahun 2016 yang berawal dari Kampung KB. Dari kampung KB ini kemudian mempunyai program Pasar Tradisional yang di kelola oleh sebuah paguyuban.
Ketua Paguyuban pasar tradisional yaitu Edi Sarwono menyampaikan, "Pasar ini berdiri sejak tahun 2016 dengan jumlah pengurus ada 7 orang, berawal dari anggaran desa yang diturunkan, kemudian dikelola hingga saat ini kami bisa berjalan secara mandiri ". "Alhamdulillah dari desa sangat mensuport" ,ungkapnya. Tujuan didirikannya pasar tradisional ini yaitu untuk membantu perekonomian warga desa Karangsari.
Dari awak media kami menanyakan, "apa yang di maksud Pasar Kampung Janda? " Ternyata Pasar Kampung Janda adalah kepanjangan dari Pasar Kampung Jajanan Serba Ada.
Pasar tradisional ini beroperasi setiap hari mulai dari jam 05.00 sampai 08.00 Wib. Banyak pengunjung yang datang bahkan sampai dari lain desa. Apalagi pada hari Sabtu dan Minggu, pasar ini selain banyak dikunjungi pembeli, banyak juga pedagang - pedagang dari luar desa. Meskipun demikian dari pihak paguyuban dan pemerintah desa sama sekali tidak melarang para pedagang dari luar untuk ikut bergabung, namun dengan tidak menyampingkan pedagang dari desa Karangsari itu sendiri.
Pasar tradisional ini lebih mengunggulkan produk- produk UMKM dari masyarakat desa Karangsari terutama jajanan pasar. Berbagai jenis jajanan pasar dan olahan masakan seperti nasi uduk serta sayuran matang tersedia di pasar tradisional ini. Ada juga produk- produk hasil pertanian berupa sayur dan buah pun ada disini. Semuanya adalah produk UMKM masyarakat Desa Karangsari. Jumlah pedagang yang ada di pasar tradisional ini sekitar 50, baik lokal maupun dari luar desa.
Tidak hanya beroperasi pada pagi hari, pasar tradisional ini juga beroperasi pada sore hari setiap di bulan ramadhan. Dengan adanya pasar tradisional ini sangat memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan yang tidak perlu susah payah untuk memasak. Segala jenis sayuran matang,kolak dan es buah juga tersedia saat ramadhan.
Anggota paguyuban pasar tradisional ini bekerja sama dengan baik dalam mengelola anggaran yang diperoleh dari iuran para pedagang setiap hari. Para pedagang memberikan iuran sebesar Rp 2000,- setiap hari,namun dari pihak paguyuban sendiri tidak memaksakan besaran iuran. Edi Sarwono menyampaikan " 2 tahun pertama dari iuran pedagang masuk ke infak TPQ, tahun selanjutnya pendapatan di kelola dan di bagi menjadi 4 pemasukan. 30% untuk infak, 30% untuk kas perawatan, 30% untuk kegiatan sosial, dan yang 10% untuk pendapatan pengurus paguyuban.
Paguyuban pasar tradisional ini juga selalu mengadakan kegiatan tumpengan untuk acara - acara adat maupun keagamaan, santunan anak yatim, bahkan memberikan bingkisan kepada para pedagang satu hari menjelang bulan ramadhan. " Yang utama itu kita saling guyub rukun " ungkap Edi Sarwono.
Rahmat kepala Desa Karangsari mengungkapkan " dengan adanya pasar tradisional ini sangat membantu perekonomian di desa kami, insyaallah kami akan memperluas pasar ini sampai ke pertigaan arah barat ". Harapannya, produk - produk UMKM desa Karangsari lebih di kenal di desa - desa lainnya bahkan sampai tingkat Kabupaten.