Komunitas Jagongan: Sarapan Sambil Ngopi Pagi Dan Diskusi Ringan Di Kendal

Komunitas Jagongan: Sarapan Sambil Ngopi Pagi Dan Diskusi Ringan Di Ke
02-Aug-2025 | sorotnuswantoro Kendal , Jawa Tengah

KENDAL - Di sekitar Masjid Agung Al-Muttaqin, Kaliwungu, Kabupaten Kendal, terdapat sebuah komunitas unik yang bernama "Jagongan". Setiap pagi selepas Salat Subuh, sekelompok kiyai dan santri berkumpul di warung sederhana di sebelah masjid untuk menikmati sarapan pagi dan hidangan tradisional seperti gorengan, pisang godok juga gemblong sambil menyeruput kopi panas. Mereka berdiskusi ringan seputar masalah keagamaan, sosial, dan lingkungan sekitar.

Komunitas Jagongan digagas oleh Nasikin, seorang tokoh masyarakat Kaliwungu, yang awalnya hanya ingin menciptakan suasana hangat sambil menunggu waktu pengajian pagi di masjid. Namun, komunitas ini telah berkembang menjadi sebuah tradisi yang kuat di kalangan masyarakat setempat.

"Komunitas ini terbentuk secara alami dari kebiasaan para santri dan kiyai yang datang lebih awal sebelum kajian dimulai. Kami berkumpul di warung untuk ngopi dan ngobrol. Lama-lama jadi tradisi,” kata Nasikin, Sabtu (02/8/25).

Anggota komunitas Jagongan tidak hanya berasal dari Kaliwungu, tetapi juga dari berbagai daerah di sekitarnya, seperti Mangkang, Patebon, Weleri, hingga Brangsong. Mayoritas anggota merupakan pensiunan dan para tokoh agama lanjut usia, tetapi siapa pun dipersilakan untuk ikut bergabung tanpa syarat khusus.

"Yang penting datang, ikut duduk dan berbagi cerita di Warung Jagongan. Di sinilah kita saling menguatkan dan menjaga silaturahmi,” ujar Nasikin.

Keunikan lain dari komunitas ini adalah perhatian dari pemilik warung tempat mereka berkumpul. Pemilik warung memberikan seragam khusus dan bahkan menyablon cangkir kopi dengan foto masing-masing anggota. Hal ini menunjukkan bahwa komunitas Jagongan tidak hanya sekedar berkumpul, tetapi juga memiliki rasa kekeluargaan yang kuat.

Kegiatan Jagongan biasanya berlangsung hingga sekitar pukul 05.30 WIB. Setelah itu, para anggota akan menuju Masjid Agung Al-Muttaqin untuk mengikuti kajian agama yang dipimpin oleh kiyai setempat. Komunitas Jagongan menjadi bukti bahwa kebersamaan dan tradisi lokal bisa menjadi sarana mempererat tali ukhuwah dan menjaga semangat keagamaan di tengah masyarakat.

Dengan suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan, komunitas Jagongan telah menjadi sebuah ikon di Kabupaten Kendal. Komunitas ini menunjukkan bahwa kegiatan sederhana seperti ngopi dan sarapan pagi dapat menjadi sarana untuk mempererat hubungan sosial dan meningkatkan kesadaran keagamaan.

Dalam konteks masyarakat yang semakin kompleks, komunitas Jagongan menunjukkan bahwa kegiatan sederhana dan lokal dapat menjadi sarana untuk mempererat hubungan sosial keagamaan.

Komunitas Jagongan juga dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lain untuk mengembangkan kegiatan serupa dan mempererat hubungan sosial di tengah masyarakat.

"Ini menjadi bukti bahwa kebersamaan dan tradisi lokal dapat menjadi sarana mempererat tali ukhuwah dan menjaga semangat keagamaan di tengah masyarakat. Sederhana namun bermakna," pungkas Nasikin.(*)

Tags