Dihantam Sekeras Apapun Pilihan Jokowi Tetap Ganjar

Purbalingga - Sorot Nuswantoro,-
"Sugeng rawuh Bapak Presiden Jokowi di Solo," tulis Ganjar Pranowo di fb lapak Ganjar.
Ucapan sederhana yang disertai foto Ganjar dengan badan sedikit membungkuk menyalami Presiden Jokowi itu, sangat adem dilihat dan nyaman dirasakan. Ibarat bom, pertemuan Ganjar dan Jokowi itu meledak dan membuat pihak yang menilai hubungan keduanya sedang renggang terdiam.
Ditambah lagi, Ganjar mendampingi Presiden Jokowi salat Jumat di Masjid Raya Syeikh Zayed Solo. Mereka berjalan beriringan, berbincang, dan tertawa bersama. Aku lihat, kedekatan mereka berdua sama sekali tidak luntur. Sama saja, baik sebelum ada polemik soal PILDUN U-20 atau belum, Jokowi tetap berlaku positif kepada Ganjar.
Jokowi memang santun, tapi kita tahu saat ada seseorang yang membuat Jokowi sakit hati, dia nggak segan-segan buat menamparnya. Bukan arti menampar fisik ya, tapi misalnya dia nggak mau ketemu dengan orang itu, nggak mengundang dalam acara, atau nggak mau datang ke acara yang orang tersebut buat. Kayak yang dulu Jokowi lakukan kepada Surya Paloh, hmm.
Jadi narasi soal renggangnya Jokowi dan Ganjar hanya bualan belaka. Mungkin saja itu sengaja dibuat oleh pihak yang punya kepentingan 2024. Soalnya mumpung ada sesuatu yang bisa diutak atik, digutak gatuk antara Jokowi dan Ganjar, langsung dimainkan lah oleh mereka.
Pihak penggutak gatuk ini mungkin lupa, kalau keseriusan Jokowi terhadap pencapresan Ganjar tak diragukan lagi. Beberapa kali endorsment RI satu jadi bukti nyata. Kebersamaan mereka berdua juga kerap kali terjadi, bahkan Ganjar bisa dibilang sering satu mobil bersama Jokowi.
Kalau kita coba tengok, sebenarnya apa sih yang membuat Presiden Jokowi mendukung Ganjar Pranowo sebagai penurusnya? Menurutku, jawaban yang paling konkret yakni karena Ganjar bisa kerja serta bisa merangkul semua golongan masyarakat. Keberhasilannya dua periode di Jateng adalah buktinya.
Lihat saja, selama memimpin Jateng dua periode, Ganjar berhasil menurunkan kemiskinan hingga 800 ribu jiwa lebih. Kemudian di bidang pendidikan misalnya, gubernur berambut putih ini menggagas program sekolah gratis SMKN Jateng, sekolah virtual bagi anak putus sekolah, gubernur mengajar, serta SPP gratis.
Kemudian di bidang sosial, ada Kartu Jateng Sejahtera (KJS), Kartu Tani yang baru-baru ini mendapat penghargaan dari pusat. Keberhasilan lainnya yakni membangun RTLH hingga 1,2 juta rumah, program tuku lemah oleh omah, membangun ribuan kilometer jalan provinsi, mewujudkan 2 ribu lebih desa mandiri energi, pembangunan ribuan embung desa, dan masih banyak lainnya.
Kui kabeh aku oleh info nang tv, kadang mengisi kekosongan waktu sering duduk manis di depan tv. Itu hanya sebagian yang bisa aku sebutkan, untuk lainnya masih banyak. Belum lagi puluhan penghargaan yang telah Ganjar terima sebagai gubernur. Termasuk juga Zakat ASN yang menjadi terbaik nasional.
Inilah yang menurutku menjadi alasan logis Jokowi tetap memilih Ganjar walaupun kemarin Ganjar sempat dihajar. Tapi yang namanya mutiara akan tetap bersinar dimanapun berada. Mau diterjang ombak sekeras apapun, dia akan tetap jadi mutiara yang indah dan bernilai bagi orang lain.
Ganjar adalah mutiara tersebut. Dia sosok yang dibutuhkan Indonesia untuk meneruskan program Jokowi. Batu sandungan memang akan selalu ada, tapi rekam jejak tidak akan pernah berbohong. Jokowi dan Ganjar itu bagai pinang dibelah dua. Rasa dan warnanya sama. Dan sama-sama dibutuhkan untuk kemajuan Indonesia kini dan nanti.
Dan yang menjadi sejarah tak terlupakan NORISI menjadi juara 1 dari 10 Pondok Pesantren dari dua Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo itu dari acara lomba kreasi santri SAHABAT GANJAR.
(Rakhid)