Perhutani Kph Semarang Gelar Sosialisasi Hasil Esra Pengunaan Pestisida Kimia Di Kawasan Hutan
SEMARANG, sorotnuswantoto.com - (09/10/25) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Semarang mengadakan sosialisasi mengenai hasil Evaluasi Sosial dan Risiko Akibat (ESRA) penggunaan pestisida kimia di kawasan hutan pada Minggu (9/11). Acara yang berlangsung di BKPH Barang ini dihadiri oleh petugas Perhutani dan anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) serta Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
Sosialisasi ini mengacu pada hasil ESRA yang menunjukkan adanya 38 jenis pestisida yang digunakan di kawasan hutan Perhutani. Berdasarkan kategori Forest Stewardship Council (FSC), terdapat 9 jenis pestisida kimia yang dikategorikan sebagai “Sangat Berbahaya – Sangat Terbatas” (Highly Restricted HHP), 11 jenis sebagai “Sangat Berbahaya – Terbatas” (Restricted HHP), dan 12 jenis lainnya termasuk dalam kategori Bukan Pestisida Berbahaya (Non HHP).
Kepala KPH Semarang melalui Kepala Sub Seksi Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan, Agus Sudono menyampaikan bahwa tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk meminimalkan dampak penggunaan pestisida kimia di kawasan hutan terutama penggunaan bahan aktif paraquat. Upaya ini merupakan bagian dari mitigasi risiko lingkungan dan sosial agar Perhutani dapat mewujudkan pengelolaan hutan yang lestari dan tetap konsisten dengan komitmen terhadap standar FSC.
Mujito, tokoh masyarakat desa Kawengen wilayah BKPH Barang, mengapresiasi pelaksanaan sosialisasi ini dan menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan terkait penggunaan pestisida di kawasan hutan.
“Harapan kami dari sosialisasi ini adalah agar petugas lapangan dan masyarakat desa hutan lebih memahami risiko penggunaan pestisida kimia serta dampak negatifnya, sehingga ke depannya pesanggem dapat lebih bijak dalam memilih dan menggunakan pestisida,” tambah Anwar dari LMDH Giri Indah Makmur.
Dengan sosialisasi ini, Perhutani berharap dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya penggunaan pestisida yang aman dan ramah lingkungan untuk menjaga kelestarian hutan. ( Windi )