Pujo Hartono Pegiat Sosial Asal Kertanegara Yang Berhasil Menciptakan Mesin Pemilah Sampah

Pujo hartono adalah sesosok laki laki paruh baya kelahiran 1976 merupakan mantan kepala desa Kertanegara periode 2014 -2019.
Berawal dari kegagalan program karang taruna pada masa kepemimpinannya yang menginisiasi kegiatan pengelolaan dan pengolahan sampah. Namun karena terkendala peralatan yang belum memenuhi syarat, program tersebut akhirnya tidak berjalan sesuai rencana alias mandeg. maka dari itu seorang Pujo hartono yang pada saat itu menjabat sebagai kepala desa mencoba menciptakan alat yang bisa mengatasi permasalahan sampah di lingkungannya.
Beliau menciptakan mesin pemilah sampah dan pencacah sampah organik untuk kalangan sendiri.
Memang awalnya beliau berurusan dengan sampah karena keterpaksaan, namun hingga saat ini beliau masih bertahan dengan persampahan dengan berbagai persoalannya.
Pada event lomba teknologi tepat guna kategori mesin pemilah sampah tahun 2018 di Badung Bali beliau yang mewakili Jawa tengah berhasil masuk sepuluh besar mendapat sertifikat Hak Kekayaan Intelektual dimana pada normalnya hanya bisa dicapai dalam kurun waktu 2 tahun namun mendapat prioritas hanya dalam waktu satu setengah bulan.
Bahkan beliau dan tim mendedikasikan diri sebagai pegiat sosial yang memberikan penyuluhan tentang tata cara pengolahan dan pengelolaan sampah yang tentunya dengan berbagai perencanaan yang matang. Untuk itu beliau dan tim sering mendapat undangan pelatihan dari berbagai Perusahaan, instansi atau lembaga sebagai Nara sumber cara pengolahan dan pengelolaan sampah.
" Namun tidak dipungkiri bahwa semua kegiatan itu bermotif ekonomi ", ungkap pak Pujo.
" Tidak ada yang murni semua kegiatan pelayanan masyarakat itu tanpa biaya.meskipun tidak secara langsung retribusi kita ambil dari masyarakat setidaknya kita akan mencari sumber dana yang bisa menopang operasional", tambah beliau.
Sehingga pergerakannya adalah dengan memfasilitasi para pegiat sosial dengan para pengusaha yang tergabung dalam CSR(corporation security responsibility) untuk menjalin kerjasama.
Masih menurut beliau menjual mesin bukan menjadi pokok tapi merupakan suatu pergerakan.
Hingga hari ini mesin pemilah sampah dan pencacah sampah organik yang memiliki kemampuan memilah sebanyak 14 ton sampah perhari ciptaan pak Pujo ini sudah di pakai lebih 600 unit bahkan mendekati 700 unit tersebar diberbagai wilayah di Indonesia.Dan bahkan berkat team pemasaran ada beberapa produk yang sudah terjual sampai ke mancanegara seperti kota Manila, Bandarseribegawan, dan ada yang dikirim ke Teheran.
Saat ini Pujo Bae sapaan akrab beliau mengelola CV dan 3 perusahaan yang mempekerjakan sekitar 32 karyawan yang memproduksi mesin pemilah dan pencacah sampah organik, serta bidang pengolahan dan pengelolaan sampah. Masing masing bidang dengan bidang lainnya adalah satu rangkaian yang saling berkaitan namun dengan satu tema yaitu Sampah dari penanganan, pengolahan, pemanfaatan dan pengelolaannya.
Yang terbaru tim melibatkan Kiara dan pemilik akun Sri pelangi yang Notabene adalah akun pegiat lingkungan swadaya di undang menjadi nara sumber dalam acara CSR dibeberapa kota di Jawa barat yang pada kelanjutannya bersama team bekerja sama dengan dinas lingkungan hidup mendampingi Bank sampah pelangi gunung putri Bogor dalam hal pengolahan, pengelolaan, dan penataan sampah dilingkungan Indocement Bogor.
Beliau berharap kerjasama serupa bisa terjalin di seluruh wilayah di Indonesia agar masalah sampah di Indonesia bisa selesai.
" ketika semua pihak bekerjasama terutama pihak pemerintah untuk mendukung kegiatan tata cara pengolahan dan pengelolaan sampah di masing masing wilayah maka persoalan sampah adalah menjadi hal yang sangat mudah untuk diselesaikan, kuncinya konsekuen dan berdedikasi ", ungkap beliau lagi penuh percaya diri.
Masih menurut beliau sampah memang masalah besar dengan segala penanganannya, namun bisa diselesaikan dengan mudah dengan tekhnologi yang memadai dan memenuhi syarat.