Praktek Penjajahan Dan Kolonialisme Di Desa Tedunan Terhadap Para Petani Penggarap Warga Desa Kaliom

Praktek Penjajahan Dan Kolonialisme Di Desa Tedunan Terhadap Para Peta
20-Jan-2025 | sorotnuswantoro Jepara

Jepara Senen (20/1/2024) carut marut bantuan puso untuk para petani periode tahun 2022 -2023 di kabupaten Jepara terkusus Di Desa Tedunan Kecamatan Kedung.

Dari hasil penelusuran dan investigasi Tim media, Sejak awal diduga terjadi banyak rekayasa dan persekongkolan jahat oleh oknum perangkat Desa Teduhan Inisial M dan A.

Dari proses awal pembuatan dan pendataan serta penyiapan administrasi sebagai sarat kelengkapan pengajuan bantuan puso ke dinas BPBD kab Jepara.

Sawah di Desa Tedunan yang diajukan/Asesmen seluas 8 Hektar bantuan puso di sawah pulo yang merupakan sawah milik masjid yang tidak ada tupinya dan sebagian kecil sawah desa milik warga lainya.

Dari proses tersebut ternyata para petani penggarap tidak diberitahu dan tidak dilibatkan.dan yang dilibatkan ternyata para petani lainya sejumlah 28 petani yang di pinjami tupi dan 13 petani dipinjami tupi dan rekening, Untuk pencairan uang bantuan puso.

Para petani penggarap komplain dan takut kalau nanti tidak dapat dana bantuan.oleh pihak desa diadakan musyarawah yang dihadiri oleh 13 petani pemilik rekening dan beberapa petani penggarap.terjadi kesepakatan uang 1 JT untuk para pemilik rekening dan dari pihak desa dikasih 250 RB untuk biaya wira-wiri dan pembuatan proposal dan sisanya untuk para petani penggarap dan itu udah deal setuju semua.

Dalam menunggu masa pencairan dari BPBD diduga terjadi praktek penjajahan seperti jaman Belanda dulu.oknum perangkat desa M dan A mengundang secara pribadi salah satu petani penggarap dan diduga melakukan intimidasi dan menakut-nakuti kalau nanti petani yang dipinjami tupi tidak dikasih bagian 1 JT seperti lainya maka dana bantuan puso tidak akan cair.

Karena kebodohan dan ke bloonan para petani penggarap mereka jadi takut, Pas acara musdes yang dihadiri dari pihak desa, Forkopincam dan semua petani baik petani pelelang dan penggarap.

Dari hasil Musdes yang berlangsung Senen(20/1/2025) berlangsung antara pukul 10.00 WIB sampai selesai. Di acara Musdes mulai terkuak para petani penggarap yang hanya berjumlah 8 orang berbanding 28 orang.para petani penggarap tidak berani dan kesempatan untuk bicara dan mereka merasa ini tidak adil dan ada permaianan.nara sumber WS yang tidak berani menyebutkan namanya dan takut diintimidasi" Dia merasa kecewa dan tidak terima dan apalah daya karena tidak punya dan kekuatan dan hanya pasrah" ucap WS kepada awak media. pada saat WS keluar balai desa sebentar dan berkeluh kesah dan merasa terdolimi pada saat acara Musdes karena kalah jumlah.

Patut diduga terjadi pungli kepada para petani dan ini menjadi tamparan untuk DINSOS, DKPP serta BPPD, Dan kami meminta dan memohon agar jangan dicairkan dulu karena diduga terjadi praktek pungli lewat cara-cara seperti jaman penjajahan .dan indikator perdamaian, Keadilan dan kelembagaan yang tangguh belum terpenuhi dan Jepara belum bisa SDGS.dan kita memohon terhadap inspektorat, kejaksaan,Kepolisian untuk melakukan fungsi pencegahan dan pengusutan terhadap persoalan ini.dan kita memohon sekali lagi BPBD Memanding pencaiaranya dana bantuan puso yang rencananya besuk hari Selasa.biarkan masalah ini terang benderang dan terjadi keadilan yang merata untuk para petani.dan untuk Perangkat yang diduga bermain-main dengan para petani yang bisa menghambat dan memperlambat kesejahteraan para petani agar diberi sangsi tegas bahkan pemecatan oleh pihak desa Tedunan.

Tags