Puncak Acara Hari Jadi Ke 199 Kabupaten Wonosobo Berlangsung Meriah, Masyarakat Berebut Gunungan Hasil Bumi

Dihelat dengan rangakain acara yang lebih variatif, PuncakPeringatan Hari Jadi ke-199 Kabupaten Wonosoboberlangsung lebih meriah dari tahun sebelumnya, sehinggamampu menyedot animo masyarakat yang luar biasa, Rabu, (24/07/2024) di Alun-alun Wonosobo.
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat dalam sambutannyamenyampaikan, di usianya yang memasuki hampir dua abad, menjadi momentum yang tepat sebagai evaluasi menyeluruhterhadap semua yang sudah dilaksanakan. Mengingatmasyarakat sedang dalam masa transisi akibat dampakpandemi yang berkepanjangan.
Bupati mengajak adanya sinergitas antar semua stakeholder dalam pemanfaatan semua potensi sumber daya yang adademi kemajuan dan kejayaan ekonomi Wonosobomendatang.
“Tercapai dan suksesnya proses pembangunan Wonosobo, dari kerjasama yang sinergis antara seluruh elemenmasyarakat dan pemerintah, dengan rasa harmoni. Sayapribadi bersyukur karena partisipasi seluruh elemenmasyarakat dapat digiatkan, sehingga sedikit demi sedikitdapat meningkatkan perekonomian daerah,”ungkapnya.
Lanjut Afif, tidak dipungkiri saat ini masih banyak persoalanyang dihadapi daerah, seperti kemiskinan, stunting, perkawinan anak, dll, serta tantangan dan pekerjaan yang belum selesai. Semua itu, harus dihadapi dan diselesaikan, agar tercipta tatanan yang tepat dan sesuai dengan cita-cita: berdaya saing, maju dan berani, melalui optimalisasikemitraan lintas sektor, sebagaimana tema Hari Jadi ke-199 Kabupaten Wonosobo,”Guyub Rukun Mustikaning Laku".
Di bawah kepemimpinan bersama Wakil Bupati Muhammad Albar, Afif menyampaikan terima kasih kepada tenagakesehatan, jajaran TNI POLRI, BUMN dan BUMD, sertaAparatur Sipil Negara yang sudah berupaya optimal mewujudkan tata pengelolaan pemerintahan yang baikmewujudkan Wonosobo yang berdaya saing, maju, dansejahtera. Juga kalangan akademisi, komunitas masyarakat, dan pers yang turut berkontribusi demi Wonosobo yang makmur dan sentosa.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan(Disparbud) Wonosobo Agus Wibowo menjelaskan, ProsesiPisowanan Agung diawali dengan pengembalian Panji-PanjiDaerah dari beberapa elemen masyarakat kepada BupatiWonosobo. Adapun Panji-Panji Daerah tersebutdikembaikan secara simbolis oleh Camat Kalikajar, Danramil Kalikajar, Kapolsek Kalikajar dan SekcamKalikajar kepada Bupati, Dandim 07/07, Kapolres, danKetua DPRD Wonosobo.
Prosesi pengembalian Panji-Panji Daerah tersebut dilakukandi Alun-Alun Kota Wonosobo.
Setelah itu dilanjutkan dengan prosesi Birat Sengkala yang menandai berakhirnya prosesi Pisowanan Agung. BiratSengkala dilakukan oleh Bupati Wonosobo denganmemercikan air dari tujuh sumber mata air ke empat penjurumata angin.
Prosesi Birat Sengkala ini dilaksanakan sebagai simboluntuk perlindungan dan kemakmuran Kota Wonosobo. Setelah prosesi Pisowanan Agung dan Birat Sengkala selesaimaka dilanjutkan dengan acara Kembul Bujana.
Acara Kembul Bujana adalah momentum dimana makananyang dibawa dalam Kembul Bujana akan dibagikan kepadamasyarakat Wonosobo yang hadir. Masyarakat akanbersama-sama mengambil dan mengkonsumsi makananyang ada dalam Kembul Bujana sebagai simbol berakhirnyaprosesi puncak Hari Jadi Wonosobo ke 199.
Saat Kembul Bujana juga dibarengi dengan GrebekGunungan Sayur, dimana masyarakat akan berlombamengambil hasil bumi dalam gunungan yang sudahdisediakan selama prosesi pisowanan Agung. Tidak hanyaitu, prosesi juga ditutup dengan pentas kesenian tradisionaldan tarian kolaborasi beberapa untuk menghibur masyarakat.