bgn Tekankan Agar Sppg Memenuhi Standar Higienis Guna Menjamin Kualitas Mbg
Penguatan standar keamanan pangan kini menjadi fokus utama dalam penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, saat menghadiri agenda Indonesia Connect Outlook 2026 di Jakarta pada Rabu, 03/12/2025 kemarin.
Ia menjelaskan bahwa BGN telah menetapkan langkah korektif untuk memastikan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memenuhi standar yang sama di seluruh Indonesia.
Salah satu kebijakan penting adalah pembatasan jumlah penerima manfaat per SPPG, dari sebelumnya 3.000–4.000, kini maksimum 3.000, bahkan 2.500 jika belum tersedia juru masak profesional.
BGN juga mulai mendistribusikan alat rapid test guna menguji kualitas bahan baku serta keamanan hasil masakan sebelum diantarkan ke penerima manfaat.
Selain itu, seluruh SPPG diwajibkan memiliki alat sterilisasi food grade yang mampu memanaskan peralatan pada suhu 120 derajat selama tiga menit, sehingga risiko kontaminasi dapat ditekan.
“Kualitas air tidak boleh diabaikan. Setiap dapur harus memakai air bersertifikasi, baik air kemasan maupun isi ulang yang telah diuji,” tegas Dadan.
Dadan memastikan seluruh langkah ini diarahkan pada satu tujuan, yaitu zero accident.
“Sebagian besar SPPG bekerja sangat baik. Namun kami akan terus menutup celah risiko agar seluruh anak Indonesia memperoleh makanan bergizi yang aman setiap hari,” tutupnya. (Riswan/red).