Kolaborasi Kebaikan: Detikzone, Jurnalis Sumenep Independen & Aktivis Muda Bersatu Bangun Musala Al
SUMENEP – Kiprah sosial Detikzone kembali mendapat perhatian publik. Setelah sebelumnya menuntaskan pembangunan musola umum di Asta Bong Dungkek, membantu pembelian ambulans umat, serta menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial kemanusiaan, media yang dikenal peduli isu kemanusiaan itu kembali turun tangan, Jumat (21/11/2025).
Kali ini, Detikzone berkolaborasi dengan Aktivis Pemuda Reformasi Sumenep serta Organisasi Jurnalis Sumenep Independen (JSI) untuk menggalang dana pembangunan ulang Musola Al-Ikhlas yang ambruk beberapa hari lalu. Berada di tengah wadah organisasi warga, musola tersebut sehari-hari digunakan masyarakat untuk salat berjamaah, pengajian, dan aktivitas ibadah lainnya. Ambruknya bangunan itu tidak hanya merusak fisik musola, tetapi juga mengganggu denyut spiritual warga yang selama ini menggunakan tempat tersebut sebagai pusat kegiatan keagamaan.
Gerakan penggalangan dana yang digulirkan pun langsung menghasilkan hasil. Pembangunan darurat telah dimulai, dan kemajuannya kini mencapai sekitar 20 persen. Kerangka bangunan mulai berdiri, menandai awal dari pemulihan musola yang menjadi simbol kebersamaan warga Dusun Cekkor, Desa Gunung Kembar, Kecamatan Manding
Sebagai bentuk kepedulian terhadap rusaknya fasilitas ibadah, aktivis Pemuda Reformasi Sumenep bersama Detikzone.id tidak sekadar mengajak masyarakat berdonasi, tetapi juga mengedukasi pentingnya menjaga fasilitas keagamaan di lingkungan masing-masing. Gerakan ini menjadi ruang sosial pembelajaran bahwa gotong royong merupakan fondasi utama dalam membangun komunitas yang kuat.
Pimpinan Redaksi Detikzone.id, Igusty Madani, menyampaikan harapan agar semakin banyak pihak yang ikut peduli dan berkontribusi dalam proses pembangunan musola tersebut.
“Tempat ibadah adalah fasilitas vital bagi masyarakat, dan setiap kontribusinya sangat berarti untuk mendukung kegiatan keagamaan warga,” ujarnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh donatur yang telah berpartisipasi, baik dalam bentuk materi, tenaga, maupun doa.
“Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak. Semoga bantuan dan doa yang diberikan menjadi amal kebaikan, memberikan keberkahan, dan bermanfaat bagi masyarakat Dusun Cekkor. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat, kesehatan, dan rezeki yang berkah kepada seluruh dermawan,” tandasnya.
Sementara itu, aktivis Pemuda Reformasi Sumenep, Ibnu Hajar, menegaskan bahwa Musola Al-Ikhlas bukan hanya bangunan tempat ibadah, tetapi juga ruang sosial yang mempererat hubungan antarwarga.
“Musola ini simbol kebersamaan. Kami mengajak semua pihak, masyarakat, pemerintah, hingga para pengusaha untuk bergotong royong membangunnya kembali agar warga dapat beribadah dengan aman dan nyaman,” katanya.
Upaya pembangunan kembali Musola Al-Ikhlas ini diharapkan dapat menumbuhkan kembali nilai-nilai kepedulian sosial, memperkuat tali persaudaraan, serta memastikan fasilitas keagamaan tetap berdiri kokoh dan dapat digunakan oleh seluruh warga Dusun Cekkor, Kecamatan Manding.
Gerakan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa memakmurkan tempat ibadah adalah tanggung jawab bersama, dan masyarakat memiliki peran besar untuk memastikan sarana keagamaan tetap terjaga, terawat, serta bermanfaat bagi generasi berikutnya.