Simak Beberapa Kegiatan Mahasiswa Kkn Kelompok Iii Universitas Pgri Sumenep Selama Pengabdian
Sumenep, sorotnuswantoro.com – Pemerintah Desa Kapedi, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, sambut baik kehadiran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Sumenep, Madura Jawa Timur, selama melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di wilayahnya.
Tahun ini, sebanyak 440 mahasiswa dilepas untuk melaksanakan kegiatan KKN di berbagai desa, salah satunya di Desa Kapedi.
PJ Kepala Desa Kapedi, Zaenal Arifin, menegaskan bahwa KKN merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa sebagai bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
"Kami sambut baik kehadiran mahasiswa KKN Universitas PGRI Sumenep, untuk selalu memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat serta menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh," tegas PJ Kapedi Arif.
Sementara itu, ketua KKN mahasiswa kelompok III Mohammad Zabri Mansyuri, mengatakan bahwa kedatangan mereka di sambut baik oleh pemerintah desa setempat sekaligus diberikan ruang untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Jadi, kegiatan pertama kita merancang terkait beberapa kegiatan program kerja yang bersifat umum, makanya pada Minggu pertama kita melakukan sosialisasi ke warga, terutama ke beberapa RT setempat," ungkap ketua KKN yang akrab disapa Ivan.
Tidak hanya itu, kami juga melaksanakan beberapa kegiatan bullying di beberapa sekolah yakni, di SDN Kapedi I dan II. Selain itu juga ada program kerja lain seperti halnya vertikal garden yang dilaksanakan di tempat-tempat sempit seperti gang-gang yang memang tidak memiliki ruang untuk penanaman.
"Makanya, di tanggal 7 kemarin kita sudah realisasikan untuk melaksanakan penanaman, terus kita juga aktif membantu kegiatan-kegiatan perangkat yang ada di desa," paparnya.
Ia juga menegaskan bahwa selain itu, kita juga mempunyai kegiatan semacam literasi digital yaitu kami akan memaparkan profil desa Kapedi yang nantinya akan kita perkenalkan melalui aplikasi, karena masih banyak masyarakat desa yang belum mengetahui tentang profil desa sekaligus kegiatan-kegiatan lainnya.
"Insyaallah kami nantinya juga akan berkolaborasi dengan masyarakat dan pemerintah desa untuk melakukan penanaman bibit mangrove dan yang paling utama tentang branding UMKM desain logo," pungkasnya. (Fitri)
