Pemkot Tegal Salurkan 312,66 Ton Bantuan Beras Untuk 15.633 Keluarga, Pastikan Penyaluran Tepat Sasaran Dan Transparan

Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal secara resmi meluncurkan program penyaluran bantuan pangan berupa 312.660 kilogram beras kepada 15.633 Kepala Keluarga (KK) penerima manfaat di seluruh wilayah Kota Tegal. Bantuan tersebut bersumber dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebagai bagian dari program cadangan pangan pemerintah untuk alokasi bulan Juni–Juli 2025, berdasarkan data valid dari Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) yang dihimpun oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Peluncuran distribusi bantuan ini ditandai dengan pelepasan dua unit truk pengangkut beras oleh Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, didampingi oleh Wakil Wali Kota Tegal, Tazkiyyatul Muthmainnah, Sekretaris Daerah Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pejabat Perum Bulog, perwakilan Bank Indonesia, dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Acara berlangsung di Halaman Rumah Dinas Wali Kota Tegal, Senin pagi (21/7/2025), sebagai simbol dimulainya penyaluran secara serentak ke seluruh kecamatan di Kota Tegal.
Distribusi Merata Berdasarkan Wilayah Administratif
Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, dalam sambutannya menjelaskan bahwa distribusi bantuan pangan ini telah melalui mekanisme pendataan yang cermat dan akurat, dengan mempertimbangkan sebaran jumlah keluarga berpenghasilan rendah di masing-masing kecamatan. Rincian penerima manfaat sebagai berikut:
- Kecamatan Margadana: 3.136 KK
- Kecamatan Tegal Barat: 3.777 KK
- Kecamatan Tegal Timur: 4.969 KK
- Kecamatan Tegal Selatan: 3.751 KK
Masing-masing keluarga penerima akan mendapatkan 20 kilogram beras, yang disalurkan secara bertahap dengan pengawalan langsung dari Satuan Tugas (Satgas) Pangan Daerah, serta dalam pengawasan ketat oleh Perum Bulog.
"Bantuan ini merupakan bentuk kehadiran nyata negara dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Proses distribusi harus berjalan efektif, efisien, dan tepat sasaran," ujar Dedy Yon.
Tegas: Dilarang Menjual Bantuan, Fokus untuk Konsumsi Keluarga
Dalam arahannya, Wali Kota Tegal menegaskan bahwa bantuan beras ini tidak boleh diperjualbelikan oleh penerima manfaat. Ia meminta agar bantuan dimanfaatkan sepenuhnya untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga dan tidak disalahgunakan.
"Ini bukan sekadar bantuan logistik, tapi bentuk kepedulian dari Pemerintah Pusat melalui Bapanas, yang didistribusikan oleh Bulog dan Pemkot Tegal. Jangan sampai niat baik ini diciderai oleh tindakan yang merugikan masyarakat sendiri," tegasnya.
Bulog Komitmen Rampungkan Distribusi Dalam Lima Hari
Wakil Pemimpin Perum Bulog Cabang Tegal, Wahyu Tri Hutomo, menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima mandat resmi dari Badan Pangan Nasional untuk menyalurkan beras bantuan kepada seluruh penerima manfaat di Kota Tegal.
"Kami menargetkan proses distribusi selesai dalam waktu paling lama lima hari ke depan, terhitung sejak Senin, 21 Juli 2025. Tim kami akan bekerja sama dengan RT/RW, kelurahan, dan kecamatan untuk menjangkau seluruh penerima secara langsung," ungkap Wahyu.
Ia menambahkan bahwa pengiriman akan dilakukan secara bertahap, dengan sistem pemantauan berbasis data, guna mencegah terjadinya kesalahan distribusi, tumpang tindih penerima, atau potensi penyelewengan bantuan.
Langkah Strategis Pemerintah Dalam Menangani Kerentanan Pangan
Program bantuan pangan ini merupakan bagian dari strategi nasional ketahanan pangan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Republik Indonesia, khususnya dalam menghadapi fluktuasi harga kebutuhan pokok, dampak ekonomi pasca-pandemi, dan tantangan sosial lainnya.
Pemerintah Kota Tegal menekankan pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan ketepatan sasaran dalam pelaksanaan program ini. Proses pengawasan dilakukan secara berlapis mulai dari tingkat kota hingga ke lingkungan rukun tetangga (RT), untuk memastikan bahwa setiap kilogram beras sampai ke tangan yang berhak.
Harapan Besar Pemerintah untuk Masyarakat
Di akhir kegiatan, Wali Kota Dedy Yon menyampaikan harapannya agar bantuan pangan ini dapat memberikan dampak nyata bagi kestabilan konsumsi pangan rumah tangga, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
"Semoga bantuan ini menjadi penguat daya tahan ekonomi keluarga, sekaligus simbol bahwa negara hadir dalam setiap kesulitan yang dihadapi rakyat. Mari jaga integritas program ini agar manfaatnya betul-betul terasa," pungkasnya.