Ratusan Sopir Truk Protes Aturan Odol Di Alun Alun Purbalingga

Aksi demonstrasi dari ratusan supir truk membuat macet sekitaran kota Purbalingga pada Kamis 19 Juni 2025. Sekitar 300 truk Parkir memenuhi area alun alun sampai ke sebelah timur hingga lampu merah Bancar.
Aksi yang digelar di depan pendopo bupati Purbalingga ini di komandoi oleh bang Iwan, selaku ketua pengusaha angkutan di kabupaten Purbalingga
Menurut Bang Iwan yang berkesempatan mewakili para demonstran menyampaikan secara langsung di depan bupati dan wakil bupati Purbalingga Fahmi-Dimas, dia menyampaikan sejatinya para supir tidak menginginkan kelebihan muatan, tapi tuntutan pasar dan juga industri memaksa mereka untuk membawa barang barang dengan ukuran juga berat diluar kapasitas dari truk standar. Para supir truk juga mempertanyakan terkait kebijakan Zero Over Dimension Over Loading (Zero Odol ) yang diberlakukan pemerintah.
Mereka menilai kebijakan tersebut merugikan para pengusaha logistik, angkutan dan para supir yang hidupnya menggantungkan pada jasa pengangkutan barang.
Para supir truk menuntut agar pemerintah memberikan solusi yang adil dalam menerapkan kebijakan Zero Odol.
Aksi ini direncanakan akan berlangsung selama 3 hari kedepan dari tanggal 19 hingga 21 Juni 2025 yaitu dengan melakukan swiping pada angkutan truk yang tetap beroperasi sebagai aksi solidaritas untuk tidak beroperasi dulu agar aspirasi yang mereka sampaikan ke pemerintah daerah Purbalingga segera mendapat tanggapan positif.
Pihak Dinas Perhubungan yang juga hadir menemui para aksi demonstran menyampaikan bahwa Dinas Peerhubungan kabupaten Purbalingga hanya melaksanakan regulasi yang ditetapkan sesuai UU nomer 22 tahun 2009 dan kedepan mudah mudahan apa yang menjadi tuntutan para sopir bisa direalisasikan.
Sementara Bupati Purbalingga Fahmi Muhamad Hanif didepan para pendemo menyampaikan akan segera menindak lanjuti apa yang sudah disampaikan terkait kebijakan Zero Odol, meskipun menurutnya kebijakan tersebut adalah wewenang pemerintah pusat tapi Fahmi berjanji akan memfasilitasi segala yang dibutuhkan dalam rangka untuk menyampaikan aspirasi para supir dan pengusaha angkutan yang demonstrasi.Bupati juga mempersilahkan beberapa orang untuk mewakili para demonstran untuk mengadakan pertemuan saat itu juga membahas terkait tuntutan para supir dalam aksi hari itu.
Setelah mendapat tanggapan dari bupati purbalingga para pendemo segera membubarkan diri namun dengan penuh harapan agar tuntutan mereka segera di sikapi dan ditindak lanjuti secepatnya oleh pemerintah baik pemerintahan Purbalingga maupun pemerintahan pusat.