Menghilang Misterius Hampir Sebulan, Siswi Sma Wonosobo Ditemukan Di Kalimantan Tengah

Menghilang Misterius Hampir Sebulan, Siswi Sma Wonosobo Ditemukan Di K
19-May-2025 | sorotnuswantoro Wonosobo

Sebuah drama pencarian lintas pulau akhirnya menemui titik terang. Seorang siswi SMA berusia 15 tahun asal Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, yang dilaporkan hilang sejak pertengahan April 2025, berhasil ditemukan dalam keadaan selamat di Kalimantan Tengah. Identitas korban disamarkan dengan nama Melati demi melindungi privasi.

Penemuan ini merupakan hasil kerja cepat dan cermat aparat Kepolisian Sektor Sapuran, yang menelusuri jejak digital dan melakukan koordinasi lintas daerah. Melati ditemukan tinggal di sebuah mes milik perusahaan sawit di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, setelah hampir satu bulan meninggalkan rumah tanpa kabar.

Kapolsek Sapuran, AKP Suryanto, S.H., M.H., menyampaikan bahwa laporan orang hilang diterima pihaknya pada 18 April 2025. Laporan tersebut diajukan oleh orang tua korban, yang menyatakan bahwa Melati tidak pulang usai berangkat sekolah seperti biasa. Saat itu, ia terakhir terlihat mengenakan seragam sekolah dan sandal jepit.

“Melati memiliki ciri-ciri fisik tinggi 155 sentimeter, berkulit sawo matang, dan berambut panjang sebahu,” ungkap Suryanto dalam konferensi pers, Senin (19/5/2025).

Langkah awal penyelidikan dilakukan dengan menggali informasi dari lingkungan terdekat korban, termasuk keluarga dan teman sekolah. Titik terang muncul saat penyidik menemukan aktivitas mencurigakan di akun Traveloka yang diduga milik Melati. Tercatat, pada 14 April 2025, ia memesan tiket travel menuju Semarang, kemudian melanjutkan penerbangan ke Sampit, Kalimantan Tengah, pada keesokan harinya.

Jejak digital tersebut menjadi kunci dalam upaya pelacakan. Kepolisian Sapuran segera menjalin koordinasi dengan Polda Kalimantan Tengah dan Satreskrim Polres Katingan. Setelah upaya pencarian selama beberapa hari, Melati ditemukan dalam kondisi sehat dan aman.

Proses penjemputan dilakukan secara langsung oleh tim dari Polsek Sapuran tanpa hambatan berarti. Korban dipulangkan ke Wonosobo dan diserahkan kembali ke pihak keluarga pada Rabu, 14 Mei 2025, sekitar pukul 16.00 WIB.

Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa kepergian Melati tidak terkait unsur paksaan, penculikan, maupun tindak pidana lainnya. Ia mengaku berangkat sendiri dengan tujuan mencari ayah kandungnya di Batam. Namun, setelah mengetahui bahwa keberadaannya tidak diterima oleh keluarga ayahnya, ia memilih mencari pekerjaan di Kalimantan Tengah sebagai jalan hidup sementara.

“Meski tidak menjadi korban kekerasan, kondisi psikologis korban tetap menjadi prioritas kami. Kami telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan pendampingan psikososial secara berkelanjutan,” tegas AKP Suryanto.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak tentang urgensi komunikasi keluarga, pengawasan anak, serta peran teknologi dalam mendukung kerja kepolisian. Melati kini kembali ke pelukan keluarganya, membawa pelajaran besar tentang pencarian jati diri, harapan, dan kerinduan seorang anak pada sosok ayah yang lama tak ditemui.

Tags