Mantan Aktivis, Wakil Bupati Kendal Benny Karnadi Siap Menerima Kritikan Lembut Maupun Keras
Sebagai seorang mantan aktivis, Wakil Bupati Kendal Benny Karnadi menyatakan kesiapannya untuk menerima kritikan, baik lembut maupun keras. Hal ini ia katakan diacara penutupan pameran lukisan tunggal Hartono di Kendal, Jawa Tengah, Minggu (4/5/25).
Benny Karnadi mengaku bahwa dirinya sebelumnya suka mengkritisi pemerintah, namun kini ia siap menerima kritikan dan masukan.
"Sebagai mantan aktivis yang sebelumnya mengkritisi, sekarang saya siap dikritik," kata Benny Karnadi.
Menurut Benny, lukisan merupakan bagian dari kebudayaan yang dapat digunakan sebagai media untuk mengkritisi pemerintah dan memperjuangkan perubahan yang lebih baik. Ia juga menekankan pentingnya mempertahankan budaya heterogen yang ada di Indonesia.
Dalam sesi dialog yang dimoderatori oleh Gus Misbahul Munir, Kelana Siwi dari Sindikat Budaya Kendal menyuarakan keprihatinannya tentang kondisi lingkungan Balai Kesenian Remaja/Rakyat (BKR) Kendal. Ia meminta pemerintah daerah untuk memberikan ruang dan tempat yang representatif bagi para seniman dan budayawan Kendal untuk berekpresi.
Benny Karnadi menanggapi keluhan tersebut dengan berjanji akan mencarikan solusi yang baik bagi seniman Kendal. "Insyaallah kami berikan tempat yang representatif untuk teman seniman mengaktualisasikan diri," ujar Benny.
Sebelumnya, Benny Karnadi juga menunjukkan bakat seninya menyanyikan lagu berjudul "Kesaksian" dari Kantata Takwa.
Dalam penutup acara, ia menanggapi tiga puisi yang dibacakan oleh seniman Kendal dengan statement yang menyentuh.
"Suaramu mungkin tidak akan terdengar sampai ke meja-meja para pemilik pangkat. Tapi yakinlah aku akan mendengar suaramu dari meja rumahmu," tegas Benny Karnadi.
Pameran lukisan tunggal Hartono sendiri berjalan sukses berkat dukungan dari berbagai pihak. Hartono menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, para seniman, dan tokoh budayawan Kendal atas dukungan yang diberikan.(*)
