Inflasi Di Kabupaten Wonosobo Alami Penurunan

Untuk memantau dan mengendalikan angka inflasi daerah, Pemerintah Kabupaten Wonosobo melakukan langkah-langkah strategis guna menjaga kestabilan harga bahan pokok dan kebutuhan masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025. Dimana, berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Wonosobo, inflasi bulan Februari 2025 tercatat 0,12% atau mengalami penurunan signifikan dibandingkan bulan Januari 1,28%. Sementara itu, angka deflasi tercatat 0,62%, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi Wonosobo tetap terkendali.
Kepala Bagian Perekonomian Sekretaris Daerah Wonosobo, Joko Widodo, mengungkapkan, salah satu faktor yang mempengaruhi inflasi adalah harga bahan pokok, terutama yang bersumber dari produk hortikultura seperti cabai. Untuk itu, TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Wonosobo telah melakukan pemantauan intensif terhadap harga bahan pokok di tiga pasar utama, yakni Pasar Induk, Pasar Kertek, dan Pasar Garung.
Hasil pemantauan menunjukkan, meskipun ada kenaikan harga pada beberapa komoditas, namun ketersediaan barang tetap mencukupi dan harga masih berada dalam batas wajar, seperti komuditas cabai.
"Pemantauan harga ini penting untuk memastikan kebutuhan pokok masyarakat tetap terjaga, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri. Kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait dan melakukan berbagai langkah, termasuk pengecekan ketersediaan BBM dan LPG untuk memastikan masyarakat tidak menghadapi kesulitan," ujarnya saat di wawancarai di ruangan, Senin (17/3/2025).
Untuk mengantisipasi lonjakan harga dan menjaga kestabilan pasokan, Pemkab Wonosobo juga akan menggelar pasar murah (GPM) bekerjasama dengan dinas perdagangan, koperasi, dan UMKM. Dengan GPM, diharapkan dapat menekan harga-harga komoditas yang mengalami lonjakan tajam, seperti cabai dan bahan pokok lainnya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Wonosobo juga berfokus pada kerjasama antar daerah untuk mengoptimalkan distribusi komoditas, terutama bahan pokok yang mengalami kekurangan di wilayah Wonosobo. “Kerjasama dengan daerah penghasil komoditas hortikultura lainnya menjadi bagian dari upaya menjaga kestabilan harga di pasar,” ujarnya.
Srmentara itu, dalam rangka menghadapi arus mudik dan libur Idul Fitri, Pemkab Wonosobo telah mempersiapkan berbagai langkah, seperti koordinasi lintas sektoral, pengamanan posko, serta rekayasa lalu lintas guna memastikan kenyamanan dan keamanan para pemudik dan wisatawan. Tim medis juga siap memberikan pelayanan kesehatan untuk menjaga keselamatan warga dan pemudik selama periode liburan.
"Semua persiapan ini dilakukan untuk memastikan bahwa masyarakat Wonosobo dan para pemudik dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang, aman, dan nyaman," tegas Joko Widodo.
Pemkab Wonosobo mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus menjaga ketertiban dan bekerjasama dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah, serta memastikan kelancaran distribusi kebutuhan pokok selama periode hari raya.