Terungkap Sejarah Desa Karanglewas Sebagai Pusat Pemerintahan Pertama Purbalingga

Desa Karanglewas berada di Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Desa Karanglewas berbatasan dengan Desa Dawuhan Di sebelah Barat, di sebelah timur berbatasan dengan Desa Brobot, di Sebelah Utara berbatasan dengan Munjul luhur, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Gemuruh.
Sejarah Desa Karanglewas itu masih ada hubungannya dengan berdirinya kabupaten purbalingga. "Ceritanya dahulu Kyai Arsakusuma atau Kyai Arsantaka meninggalkan Kadipaten Onje untuk berkelana ke arah Timur, lalu Kyai Arsakusuma sampai di Desa Masaran dan mengambil anak angkat dari Kyai Wanakusuma yang masih ada keturunan dari Kyai Ageng Giring Mataram." Ungkap Sekdes Karanglewas.
Kyai Arsakusuma dijadikan demang di Kademangan Pagendolan (termasuk di Desa Masaran) yang masih berada di suatu daerah pemerintahan Karanglewas di pimpin oleh Tumenggung Dipayuda I.
Diketahui Raden Tumenggung Dipayuda I lahir pada tahun 1624 Masehi dan meninggal di Karanglewas Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga pada tahun 1684 Masehi. Setelah di laksanakanny napak tilas yang telah di lakukan oleh team spiritualis Desa Karanglewas yang di pimpin oleh Kepala Desa Karanglewas Bapak Selamet Priyono, bersama dengan jurnalis Media Sorot Nuswantoro.
Dahulu, ketika masa Kyai Arsakusuma terjadilah perang Jenar yang merupakan peperangan antara Mangkubumi dengan Paku Buwono II, perang ini terjadi karena Mangkubumi merasa tidak puas dengan sikap kakanya yang terlalu lemah terhadap pemerintahan Belanda.
Ketika terjadi perang Jenar, Kyai Arsakusuma masuk ke dalam pasukan Kadipaten Banyumas yang membela Paku Buwono. Karena jasa dari Kyai Arsakusuma kepada Kadipaten Banyumas, Adipati Banyumas Yaitu Raden Tumenggung Yudanegara mengangkat Kyai Arsayuda (anak dari Kyai Arsakusuma) menjadi menantunya. "Kyai Arsayuda di jadikan Tumenggung Karanglewas yang diberi gelar Raden Tumenggung Dipayuda III." Ujar Bapak Selamet Priyono Kades Karanglewas
Ketika pada masa pemerintahan Kyai Arsayuda atas saran yang di berikan oleh ayahnya yaitu Kyai Arsakusuma, pusat pemerintahan Karanglewas di pindahkan dari Karanglewas ke desa Purbalingga. Lalu setelah di pindahkan ke Desa Purbalingga, wilayah ini dijadikan sebagai pusatnya Kabupaten, dan diiringi dengan pembangunan pendopo Purbalingga dan Alun alun Purbalingga.
"Kono di masa lalu Karanglewas berasal dari kata Karang yang berarti tempat atau tanah dan Lewas yang berarti lama atau lawas, Sejak saat itu wilayah ini di kasih nama Karanglewas yang berasal dari kata karang dan Lewas yang berarti Tanah Lawas atau Tempat Tertua." Ungkap Pak Selamet Priyono Kades Karanglewas.
Dahulu ketika Karanglewas masih dijadikan pemerintahan, lalu berdiri 3 daerah yang menjadi pusat pemerintahan yaitu Kauman, Pungkuran, dan Brubahan. Ketiga daerah tersebut dikenal oleh masyarakat yang berada di Desa Karanglewas.
Menurut cerita turun temurun yang di sampaikan oleh Pak Selamet selaku kades Karanglewas kepada team Media Sorot Nuswantoro, "ketiga nama daerah tersebut juga di jadikan sebagai nama daerah di desa Purbalingga yang sekarang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Purbalingga karena memang nama daerah tersebut sudah ada saat sebelum pusat pemerintahan masih berada Di Desa Karanglewas." Ungkap Sekdes Karanglewas
Di Desa karanglewas sendiri terdapat banyak makam leluhur babat Purbalingga, salah satunya Makam Dipayuda I, Dipayuda II, Abdiluar kerjaan Mataram, Kuda Serta kereta kencana kerajaan Majapahit, Penatus, dan para leluhur desa Karanglewas. " Kami berharap agar Desa Karanglewas selalu di ingat oleh masyarakat dan pemerintah sebagai pusat pemerintahan di masa lalu, sebagai babat alas pertama di sebelum di pindahkan ke Purbalingga dan di catat dalam sejarah, serta menjadikan makam Dipayuda I dan II sebagai cagar budaya di Desa Karanglewas." Ungkap Pesan Kades Selamet Priyono.