Keahlian Setan Dalam Hati Manusia

Keahlian Setan Dalam Hati Manusia
07-Dec-2024 | sorotnuswantoro Bumiayu

Ngaji Minhajul Abidin

Tipu daya setan dalam mendampingi aktivitas kebaikan manusia terus berlanjut, dan ketika tipu daya sebelumnya tidak berhasil, setan masih mempunyai banyak cara supaya tipu day annya berhasil. Menganggu tanpa bersentuhan dan terlihat, layaknya seperti orang yang akan pergi ke sawah dan bertemu dengan temannya di tengah jalan. kemudian berhenti menghabiskan berbatang-batang rokok di pinggir jalan, sampai orang tersebut lupa dengan cangkul yang sebelumnya melekat di pundaknya.

"Mencari amal tidak usah diperlihatkan kepada orang lain"

Bisik setan dalam mencari celah terhadap amal baik manusia supaya tidak dianggap Riya. Dalam teori beribadah, ketika ibadah tersebut tidak terlihat justru lebih berpotensi menimbulkan riya. Karena ketika seseorang melakukan ibadah sendirian, kemudian terbesit dalam hatinya supaya tidak terlihat oleh orang lain dan ikhlas dalam melakukanya, itu sudah termasuk riya. Ketika seseorang sudah terbesit saja sudah masuk dalam kategori riya. Sehingga perlu perdebatan ketika ingin selamat,

"Ketika beribadah kok kemudian viral atau tidak, mulia atau hina, dianggap atau tidak, itu semua urusannya gusti Allah Swt. Tidak ada hubungan sama sekali dengan manusia, dan tidak berpengaruh sedikit pun".

Kemudian muncul tipu daya selanjutnya.

"Kalo begitu kamu tidak membutuhkan amal, ketika sudah ditetapkan menjadi orang baik dan Ahli surga, tidak usah beramal pun tidak akanmembahayakanmu dan ketika sudah ditetapkan menjadi orang yang celaka tidak akan memberikan manfaat ketika mengerjakannya "

Maka ketika dijaga oleh penjagaan sang Maha Esa akan menolak segala tipu dayanya dan berkata

"Sesungguhnya saya hanyalah hamba Allah, dan wajib atas seorang hamba melaksanan perintah atas dasar kehambaanya, dan tuhan lebih mengetahui dengan ketuhanannya. Ketika ditakdirkan menjadi orang baik(penghuni surga), amal-amal yang telah dilakukan menjadi tambahan pahala, dan ketika ditakdirkan orang yang celaka (penghuni neraka) saya butuh terhadap amal baik ku, maka tidak mencela dirinya sendiri karena melakukan kebajikan. Sesungguhnya Allah swt tidak mencelakakan dan menyiksa ku ketika saya taat terhadap segala perintahnya. Dan ketika saya dimasukan ke dalam karena ketaatanku, maka lebih saya sukai. Tetapi, lantas bagaimana dengan janji Allah SWT yang tidak pernah ingkar, dan benar atas firman-Nya ?. Allah SWT telah berjanji memberikan pahala kepada hamba-hamba-Nya yang taat. Barang siapa yang menghadap kepada Allah dalam keadaan beriman dan taat sama sekali tidak akan dimasukkan kedalam neraka, dan dimasukan ke dalam surga-Nya bukan karena ketaatan atas perintah dan amal yang dikerjakannya melainkan karena janji Allah yang Maha Benar, Maha Luhur dan Maha Suci".

Kelak, Allah memberikan kabar keadaan orang-orang yang diberikan kebahagiaan. Mereka berkata

????????? ??????? ??????? ????????? ????????

"Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami"

Penulis : Guz Azmi Al khikmah Benda

Editor : M.Arif lutfi

Tags