Pesan Kemerdekaan R.i

Jika kita menengok sejarah, maka kita akan tahu, bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah sebuah hal yang mudah untuk dicapai, dibalik kata merdeka itu, tersimpan jerih payah para pejuang yang tertatih-tatih mengorbankan tenaga, harta, bahkan nyawa, dibalik kata merdeka itu, tercatat goresan luka dan darah para syuhada yang dengan gagah berani tak gentar bertempur di medan peperangan.
Perlu diketahui pula, kemerdekaan Indonesia juga tak bisa lepas dari perjuangan santri dan ulama yang selalu berada di garda terdepan, tak pernah takut atas kematian, karena hatinya telah dipenuhi dengan iman, siang untuk mengaji, malamnya bergerilya membawa senjata ala kadarnya, tapi karena keteguhan hati dan semangat yang menggelora, para penjajah dibuat kalang kabut dan pusing tak berkesudahan.
Manusia secara fitrah adalah merdeka, bayi yang lahir ke dunia tak hanya dalam keadaan suci, tapi juga bebas dari segala bentuk ketertindasan, sebagai konsekuensinya, penjajahan sesungguhnya adalah proses pengingkaran akan sifat hakiki manusia, karena itu Islam mengizinkan membela diri ketika kedzoliman menimpa diri, bahkan pada level penjajahan yang mengancam jiwa, umat Islam secara syar’i diperbolehkan mengobarkan perang, perang dalam konteks ini adalah untuk kepentingan mempertahankan diri, bukan perang dengan motif asal menyerang.
Oleh karena itu, di era sekarang, dengan apa kita mensyukuri kemerdekaan ini, tentunya setelah bertahun-tahun lamanya para pendahulu kita berjuang, jangan sampai perjuangan itu sia-sia, mari kita isi kemerdekaan ini dengan semangat membara dalam bertholabul ilmi, untuk memajukan bumi pertiwi, agar tercipta sebuah negara yang masuk dalam kategori baldatun thoyibatun wa robbun ghofur.
Kalau dulu Pangeran Diponegoro membela negara dengan keris dan tombak, mari kita bela negara dengan goresan tinta dan karya, kalau dulu Kyai Hasyim Asy’ari dan para masyayikh berjuang dengan senapan dan bambu runcing, mari kita berjuang dengan prestasi untuk membangun negeri, kalau dulu Bung Tomo menggemakan takbir untuk mempersatukan dan membakar semangat para tentara, mari kita gemakan takbir untuk membakar semangat belajar, belajar, dan belajar sampai kita semua bisa merdeka secara hakiki, bukan hanya dari penjajahan, tapi juga dari api neraka.