Gagal Ginjal ,kisah Hidup Ku( Ari Triatna )

Gagal Ginjal ,kisah Hidup Ku( Ari Triatna )
14-Dec-2018 | sorotnuswantoro indonesia

Semua mahluk yang ada didunia ini tidak ada yang sempurna kecuali Allah swt Beliau sang pencipta yang Maha sempurna,
kepribadian,watak,jodoh,rejeki sudah diatur oleh-Nya,sekaligus cobaan maupun ujian tingkatnya berbeda beda,namun tidak dipungkiri semua itu adalah skenario dari Allah swt,kita tinggal menjalankan
***
Nah disini saya akan berbagi pengalaman tentang perjalanan hidup saya ketika sedang mendapatkan musibah yang tak terduga dan menjadi rangkaian cerita sampai saat ini
***
Sebut saja namanya Ari berdomisili di Purbalingga yang berasal dari Kota Daerah Istimewa Yogyakarta,umur 30 tahun,kepala rumah tangga beristri satu dan anak baru dikaruiniai satu,saya pasien Gagal Ginjal sejak Agustus 2017,sebenarnya di tahun 2016 sudah ada indikasi dengan penyakit yang saya derita ini,cuma saat itu hati masih menolak untuk memeriksakan kondisi kesehatan tubuh saya,yang pertama saya rasakan ada pembengkakan pada pergelangan kaki kemudian kesemutan serta nyeri tulang belakang,waktu itu saya sempat bertanya kepada tetangga tentang penyakit ini,dengan penafsiran awam karena mereka bukan tim medis jadi mereka menyebutnya sesuai dengan pengalaman mereka yaitu Asam Urat,tanpa berfikir saya langsung cek up ke salah satu Laboratorium di Purbalingga,yang pertama saya lakukan cek Asam Urat dan Trigliserida,waktu itu tensi mencapai 140/100,itu sudah diatas tensinya orang normal,satu jam kemudian hasil bisa dibaca dan hasilnya keduanya sama sama tinggi,lalu petugas Laboratorium menjelaskan dan memberikan surat rujukan ke Dokter untuk membacakan hasil dan menyarankan untuk memeriksakan lebih lanjut,ujar petugas Laboratorium itu,namun sebelum saya meninggalkan Laboratorium petugas itu sempat berucap kalau 1 minggu setelah ini mohon kembali lagi untuk cek Ginjalnya,saya masih menghiraukan bahkan sampai benar banar saya lupa ngga kembali cek lagi....setelah mendapatkan obatnya lalu saya pulang dan mulai untuk mengobati rasa sakit saya,lalu obat itu hanya diberikan untuk satu minggu ke depan,selanjutnya harus kontrol lagi,ujar Dokter itu
***
Setelah satu minggu obat itu sudah habis dan berasa sekali kalau tidak minum obat efeknya kaki bengkak,bahkan sampai sekujur tubuh ikut bengkak,di fikiran saya masih tetap beranggapan kalau itu Asam Urat,karena acuan dari hasil Laboratorium menunjukan Asam Urat tinggi,saya masih menyepelekan untuk memerikasakan ke Dokter,lalu saya beli obat di Apotek dengan resep yang diberikan oleh Dokter waktu itu,selain mengkonsumsi obat medis saya juga mencoba menambahkan alternatif sendiri menkonsumsi air jeruk nipis anget dan rebusan seledri yang katanya bisa menurunkan tensi,seiring waktu berjalan dengan lamanya mengkonsumsi obat itu kurang lebihnya 1 tahun,muncul lah gejala gejala kronis,seperti di siang hari rasanya pasti ingin tidur kalau malam tidurnya susah,hawa dehidrasi,mual,muntah,lemas tak berdaya,bekerja sedikit rasanya capek ga hilang hilang,namun selama saya ga bermasalah dan tetap bisa aktivitas berarti masih tak anggap itu cuma sakit biasa bukan sakit serius,pada saat malam hari setiap 1jam 1 kali terbangun untuk buang air kecil tak henti hentinya berulang ulang tiap malam selama 1 satu minggu
***
Pada malam tepat pukul 02.00 wib itu terjadi sesak hebat yang mengganggu tidur malam saya yang tadinya pulas,akhirnya saya terbangun lalu membangunkan istri,kemudian saya bertanya kepada istri
***
saya : "ibu,ayah kenapa tiba tiba bangun dari tidurnya kok nafasnya hampir mau putus,bahkan sesak sekali?"
istri : ibu ngga tau ayah,mungkin ayah terlalu kebanyakan merokok jadinya bisa sesak seperti itu!!!"
***
...ucapan istri sontak raut wajah yang kesal,karena saya dulunya masih merokok,tanpa berfikir panjang saya langsung lari bersama istri ke IGD disalah satu Rumah Sakit Swasta di Purbalingga untuk menangani sesak itu,tindakan langsung di uap dengan mesin uap selama kurang lebih satu jam,nafas udah enteng lega lalu saya diperboleh untuk pulang,paginya sampai sore aktivitas seperti biasa lagi dan tidak ada tanda tanda sesak,lalu saya beranggapan berarti kemarin waktu sesak bisa karena kebanyakan merokok kali ya,,dengan perasaan bingung dan direnungi sendiri,dua hari berikutnya sesak lagi di waktu dini hari,karena tahu penyelesaiannya maka saya langsung ke IGD Rumah Sakit yang kemari..proses Uap berjalan lancar dan saya kembali pulang,pagi sampai sore lanjut aktivitas biasa dan tidak ada kendala,namun yang saya herankan kenapa rasanya haus terus kebelet minum sampai takaran yang diminum udah lebih,sampai 5 hari berikutnya kembali sesak hebat di dini hari juga,saya langsung menuju ke IGD lagi minta untuk Uap,selang satu jam sampai obat uap habis kondisi nafas msih sesak dan ngos ngosan,perawat minta saya untuk mondok di Rumah Sakit agar segera ada tindakan,tadinya saya menolak tapi setelah dipikir dan pertimbangan segala macam dua jam setelah itu saya mau dirawat inap diteruskan cek total lalu cek Jantung dan Rontgen Paru Paru,ternyata setelah di Rontgen,Paru Paru sudah terendam air,itu yang membuat nafas ngga lancar dan mengakibatkan sesak,hasil Laboratorium juga menunjukan kalau HB rendah,Ureum dan Kreatin sudah tinggi,satu satunya jalan harus dilakukan Hemodialisa untuk membuang cairan dan racun racun yang berlebih di tubuh,ujar Dokter Spesialis Denyakit Dalam
***
Berikut kutipan perbincangan antara istri saya dengan Dokter,sesaat setelah meriksa saya :
***
Dokter : ibu,ini Ureum dan Kreatinin bapak sudah tinggi,harus dilakukan cuci darah,tolong sampaikan ke bapak sesegera mungkin harus ada tindakan cuci darah
Istri : apa harus dengan cara itu ya Dok,apa ngga ada cara lain Dok..mohon dipertimbangkan lagi
Dokter : ini satu satunya terapi yang bisa menolong bapak,ibu...karena racun sudah menumpuk di tubuh dan harus dikeluarkan dengan cara cuci darah
Dokter : cuma satu kali saja bu,nanti sudah tidak cuci darah lagi.
Istri : owh begitu ya Dok,ya sudahlah nanti saya sampaikan ke bapak.terimakasih.
***
Istri langsung menghampiri saya dan menyampaikan saran dari Dokter
***
Istri : ayah,kata Dokter harus cuci darah,soalnya racun sudah menumpuk
Saya : loh,kok bisa langsung mendiagnosa seperti itu,apa ngga ada cara lain?
Istri : caranya ya harus cuci darah,katanya cuma satu kali saja
Saya : nggak mau,
Istri : kalau ngga mau trus dengan cara apa lagi,coba ikuti saran Dokter dulu nanti lihat hasil perkembangannya gimana selanjutnya
Saya : ya udah kalau cuma satu kali ga papa
***
Dengan pikiran yang pendek saya mulai kacau,hati gelisah,kondisi tubuh semakin melemah dan semakin dipikir terus,hidup ngga ada gunanya lagi,saya hampir putus asa dan harapan sirna,,3 hari dirawat di Rumah Sakit,rasanya susah kepengin berhenti dari segalanya,,,karena dengan bantuan doa dari istri dan keluarga,saya sedikit terobati namun tidak ada pengaruhnya ke psikisnya tetap melemah dan memperburuk kondisi tubuh
***
setelah pulang dari Rumah Sakit saya mencoba beralih medis ke alternatif segala macam rupa sudah saya lakukan sampai berani mbolos HD satu minggu karena masih berambisi untuk sembuh dengan cara alternatif...namun yang saya dapatkan hanya capek dan kondisi malah semakin buruk,empat bulan sudah menjalani HD dengan paksaan,karena saya belum bisa menerima keadaan seperti ini,,,ketika itu di sekitar bulan Desember saat itu cuaca lagi gerah,saya tidur malam berbaring di lantai sampai pagi,dan ke esok harinya berasa di dada nyeri dan batuk batuk tak berdahak,saya anggap itu batuk flu pada umumnya,tak kasih obat batuk kok ga kunjung sembuh malah tambah nyesek,malamnya menjelang isya sesak hebat dan kondisi sudah tak sadarkan diri lalu saya dilarikan ke IGD lagi ditangani secara intens,,ternyata cairan masih banyak menumpuk di Paru Paru,,,walaupun kondisi melemah cara yang tepat harus dilakukan HD lagi biar supaya cairan yang di Paru Paru bisa terbuang,,semalam di rawat di IGD sambil nunggu pesan kamar pasien,setelah dapat ruangan tiba tiba kondisi melemah tensi menunjukkan 80/50,karena tidak kunjung membaik akhirnya saya dirujuk ke ruang ICU untuk perbaikan,karena ada penjadwalan HD hari itu saya dirujuk ke ruang HD untuk cuci darah,tensi yang awalnya 120/80 setelah 60 menit berjalan tiba tiba tensi menurun sampai 80/50,akhirnya proses HD berhenti dan kembali lagi ke ruang ICU melakukan perawatan lagi,waktu saya dirawat di ruang ICU,saat itu kebetulan anak dan istri juga ikut dirawat di Rumah Sakit bahkan mertua saya juga ikut ngedrop,karena terlalu beban memikirkan keadaan saya saat itu,ujar perawat HD,karena kondisi saya tak sadarkan diri,setelah mendapat perawatan dari ICU saya dipindahkan ke ruang sambil menunggu penjadwalan HD berikutnya,pagi hari proses HD dilakukan dan berjalan dengan lancar dan karena kondisi saya sudah mulai stabil maka sorenya saya boleh pulang dan istirahat dirumah.
***
pikiran masih melayang seakan akan sudah berakhir perjalanan hidup ini,penyesalan yang tak berujung hanya kecewa yang ada dibenak seakan akan hidup tak berarti lagi,kenapa hidup dipertahankan kalau seumur hidup harus cuci darah,tapi dengan adanya kekuatan doa dukungan dari istri,keluarga,lingkungan sekitar dan sahabat2 saya,saya jadi lebih termotivasi lagi dan ingin bangkit dari keterpurukan itu..saya sering browsing mencari kesembuhan via internet alhasil pencarian yang saya dapatkan malah semakin ga nyaman,hanya menakut nakuti dan saran itu ga ada khasiatnya untuk sembuh malah justru memperburuk psikisnya lagi,sambil buka buka internet barang kali facebook saya masih aktif,saya ingin curhat di facebook saya
dan ternyata berhasil dan langsung ada yang inbox menanggapi curhat saya,dia pasien CKD asli Banjarnegara yang menjalani HD sekitar 5 tahun,dia minta saya untuk gabung di sebuah Komunitas yg ada di Wilayah Banyumas,akhirnya saya dipertemukan dengan teman teman yang senasib dan seperjuangan seperti saya,ternyata saya ngga sendirian masih banyak teman teman diluar sana yang punya penyakit seperti ini.
***
Nah mulai dari itu lah saya mulai bangkit dari keterpuran dan melawan penyakit saya,memahami tentang penyakit yang diderita,edukasi dan cara menjalankan proses hidupnya setelah divonis CKD,akhirnya dengan gabung Komunitas itu saya lebih mengerti dan memahami,yang semula saya beranggapan seorang CKD yang sudah cuci darah itu umurnya tidak lama ternyata setelah saya jalani dengan ikhlas tanpa beban,justru terapi cuci darah itu memang jadi kebutuhan saya dan itu harus saya lakukan,kenapa?klo sampai saya tidak menjalani cuci darah hidup saya mungkin ngga bisa bertahan sampai saat ini.
***
Dimana yang sebelumnya akses cuci darah tersebut menggunakan femoral untuk pasien yang tergolong masih baru,tusukan jarum salah satunya ada di paha kanan atau kiri,rasa sakit bahkan bengkak sampai tidak bisa berjalan itu sudah biasa saya rasakan dan tetap saya lalukan demi kelangsungan hidup dan kelancaran proses HD,kegagalan pemasangan av shunt sampai 5 kali itu juga tidak menurunkan semangat saya untuk tetap berusaha mencari apa yang terbaik untuk diri saya karena av shunt salah satu akses untuk mempermudah tindakan cuci darah saya
***
Beruntunglah saya masih diberi kesempatan untuk menjalani hidup ini walaupun harus dengan cuci darah seumur hidup,karena itu merupakan suatu kenikmatan berupa sakit yang harus saya jalani dengan ikhlas,dengan suatu keikhlasan mudah mudahan akan mendapat berkahnya.
****
Gagal Ginjal bukan berarti gagal hidup,tetap semangat,salam sehat luar biasa,ora ngapak ora kepenak

kisahginjalku

Tags