Kyai Muhyidin Memberikan Pelajaran Ngaji Laku Kepada Anaknya
Banyumas || Memberikan pelajaran tauhid melalui tingkah laku kyai muhyidin yang tiba tiba menyuruh putranya Hamim untuk bekerja ke tempat yang cukup jauh saat itu sedang merasa nyaman mondok di Darul Hikam Pare Bendo Kediri Jawa Timur.
Menempatkan putranya di zona berbeda dan sangat kontra dengan kedaan pesantren, "Saya berada di lampung tengah yang tempatnya jauh dari tempat ibadah dan justru di pusatnya maksiat, saya bekerja ditempat yang cukup jauh dari Pusat Pemerintahan, jauh dari harapan saya sebagai seorang santri, saya harus bekerja untuk melayani tukang judi". Ungkam hamim
Menjadi pertanyaan dalam sanubari saya, stiap pertanyaanya di bathin oleh saya kyai muhyidin seolah tahu dan menjawab, "jalani saja jangan di tanyakan". Ungkapnya
Stiap hari semakin penasaran karna akan ada pelajaran baru yang harus saya tempuh. Setelah satu tahun menjalani perjalanan baru muncul jawaban dari bapak saya, "jangan merasa lebih tinggi dari tukang judi, jika merasa lebih tinggi dari tukang judi berati menyamai alloh", terdiam sejenak dan merasa plong setelah mendapatkan jawaban dari bapaknya. ungkap khamim
Setelah mengetahui jawabanya hamim semakin tambah yakin bahwa yang di jalani adalah ngaji laku yang sebenarnya, hingga berjalan tiga tahun memunculkan sebuah perubahan besar dan dasyat bahwa tempat tersebut telah berdiri masjid dan para tukang judi bertaubat dan tempat tersebut menjadi centra agama terbaik di lampung.
