Santri Generasi Penerus Bangsa Yang Berakhlakul Karimah

Santri Generasi Penerus Bangsa Yang Berakhlakul Karimah
07-Apr-2022 | sorotnuswantoro indonesia

Keterlibatan Kiai, Ulama dan Santri dalam perjuangan tidak boleh dinafikan. Kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari perjuangan para Kiai dan Santri, Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, rupanya bangsa penjajah tidak tinggal diam. Inggeris bergandengan dengan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) ingin kembali menguasai Indonesia yang telah diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945. Umat Islam tidak tinggal diam. Pendiri Nahdhatul Ulama Hadratus Syech KH. Hasyim As’ari bersama para kyai dan santri perwakilan NU di seluruh Jawa dan Madura menyerukan jihad melawan penjajah. Deklarasi itu terjadi pada tanggal 22 Oktober 1945. Belakangan deklarasi itu populer dengan istilah Fatwa Resolusi Jihad.

Selanjutnya setelah tanggal 22 Oktober 1945 para Kyai dan Santri mulai bergerak dan berdatangan ke Surabaya sebagai bentuk perlawanan terhadap pasukan Inggris dan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) yang datang. Seruan jihad yang dikumandangankan dari masjid ke masjid, dari musholla ke musholla. Bung Tomo pada tanggal 24 Oktober 1945 berpidato di Radio berpesan kepada arek-arek Surabaya agar jangan berkompromi dengan sekutu yang akan datang ke Surabaya. Penyebaran Resolusi Jihad tersebut dengan suka cita disambut penduduk surabaya dengan berapi-api untuk melawan kembalinya penjajah.

Melalui Resolusi Jihad seruan perang suci yang diteriakkan untuk melawan penjajah yang ingin berkuasa kembali, yang membakar semangat Kiai dan Santri serta arek-arek Surabaya untuk menyerang Markas Brigade 49 Mahratta pimpinan Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby pada tanggal 27, 28, 29 Oktober 1945. Pada saat itu Jenderal Mallaby tewas bersama pasukannya. Akibat dari serangan 3 hari tersebut meletuslah perang 10 November 1945, peperangan sengit antara pasukan Inggris yang berhadapan dengan masyarakat pribumi yang didominasi oleh Kiai dan Santri. Ribuan Pahlawan gugur, darah berceceran di Surabaya dan perang sekitar 3 minggu tersebut di catat sebagai perang terbesar sepanjang sejarah Nusantara. Peristiwa 10 November 1945 kemudian populer dengan sebutan Hari Pahlawan

Tags